Sudah tidak diragukan lagi bahwa Hablum Minannas atau
hubungan antar sesama manusia sangat penting. Bahkan sebagai sebuah bentuk
ibadah, Hablum Minannas setara dengan Hablum Minallah. Pengabdian (ibadah) kita
kepada Allah Swt atau Hablum Minallah, tidak sempurna tanpa kita menjalankan
Hablum minannas dengan baik.
Banyak artikel telah ditulis tentang
pentingnya Hablum Minannas beberapa hari ini. Penulis sendiri sudah menulis dua
artikel, kemarin dan kemarinnya lagi.
Birrul walidain atau berbuat baik kepasa kedua orangtua
adalah Hablum Minannas yang paling pertama dan utama dilakukan, karena orangtua
adalah ‘orang lain’ pertama yang berinteraksi dengan kita.
Perintah Birrul walidain ini secara langsung diperintahkan
oleh Allah Swt melalui firman-Nya.
Pertama di surat al-Isra’ ayat 23-24,
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan, ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai, Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Kedua di surat Luqman ayat 14,
“Dan Kami wasiatkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepa-Kulah kembalimu.”
Dua surat di atas menegaskan bahwa Birrul walidain adalah
ibadah yang diperintahkan secara langsung oleh Allah Swt. Bahkan di surat
al-Isra’ ayat 23 dan 24, secara teknis, Allah Swt merinci bagaimana berbuat
baik kepada kedua orangtua itu. Sedangkan melalui surat Luqman ayat 14, Allah
Swt mengingatkan kepada kita tentang kesulitan yang dirasakan orangtua sejak
mengandung sampai membesarkan kita. Sehingga kita lebih termotivasi untuk
membalas kebaikan mereka.
Selain sebagai Hablum Minannas yang utama dan pertama,
Birrul walidain pun menjadi patokan kualitas Hablum Minannas kita dengan orang
lain. Jeleknya Hablum Minannas kita dengan orangtua, dapat dipastikan jelek pula
Hablum Minannas kita degan yang lain.
Bahkan Birrul walidain pun sangat berpengaruh pada kualitas
Hablum Minallah atau hubungan kita dengan Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda,
“Ridhallahi fii ridhal walidaini, wa sukhthullah fii
sukhthul walidain”.
(Rido Allah Swt bergantung dari rido kedua orangtua, dan
kemurkaan Allah Swt bergantung dari kemurkaan kedua orangtua). (HR. Tirmidzi, Ibnu
Hiban, Hakim)
Jadi, sikap Allah Swt kepada kita, karena Hablum Minallah
kita, sangat dipengaruhi oleh sikap kedua orangtua kita kepada kita (Hablum
Minannas). Oleh karenanya, Hablum Minannas kita kepada orang tua-dengan Birrul
walidain-harus benar-benar dijaga.
Kalau sekadar bilang ’ah’ saja dilarang keras oleh Allah
Swt, apalagi berbuat lebih dari itu. Oleh karenanya, sangat miris saat membaca
berita ada anak yang memperkarakan ibunya, atau bahkan membunuhnya.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar